Osteoporosis atau pengeroposan tulang bukan sekedar proses penuaan biasa, melainkan penyakit yang ditandai dengan tulang yang rapuh dan penurunan tinggi badan karena mengalami pembungkukan. Osteoporosis merupakan penyakit yang bisa menyebabkan penderitaan dan cacat terutama pada orang yang sudah lanjut usia. Umumnya rasio osteoporosis ini lebh tinggi menyerang kaum hawa dibanding kaum laki-laki karena laki-laki tidak mengalami menopause (berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi pada perempuan karena usia lanjut). Seorang wanita yang semula tinggi, cantik, dan sehat, sekarang berubah menjadi tiny old lady, pendek, kecil, bungkuk, keriput, dan tampak kesakitan.
Osteoporosis bila tidak ditangani secara serius dari sejak dini, bisa mengakibatkan patah tulang, cacat tubuh, dan berbagai komplikasi lainnya pada tulang yang bisa berakibat pada kematian. Jumlah penderita Osteoporosis di Negara Indonesia menurut data terakhir DEPKES tahun 2006, mencapai angka 19,7 persen dari total penduduk. Bahkan di beberapa kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan, jumlah penderita Osteoporosis mencapai angka 30 persen. Angka ini menurut Depkes lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penderita yang ada di luar negeri karena pengaruh kebiasaan merokok bangsa kita yang cukup tinggi.Kebiasaan merokok adalah salah satu penyebab timbulnya penyakit yang satu ini.
Pada dasarnya Osteoporosis dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
1.Osteoporosi Primer
Terdapat pada wanita pasca menopause (post menopause Osteoporosis) dan pada pria atau wanita yang sudah berusia lanjut (senile Osteoporosis). Menopause umumnya terjadi pada usia 50-an, hormone estrogen wanita akan turun 2-3 tahun sebelum menopause timbul, dan terus berlangsung sampai 3-4 tahun setelah menopause. Massa tulang Anda akan berkurang 1-3 persen dalam 5-7 tahun pertama setelah menopause. Dan, ketika Anda berusia 70 tahun, proses pengeroposan akan berkurang, tetapi tidak akan berhenti, sampai akhirnya total seorang wanita akan kehilangan 35-50 persen dari tulangnya pada usia lanjut. Terlepas dari persoalan menopause pada wanita, dengan bertambahnya usia, baik wanita maupun pria, akan mengalami pengurangan massa tulang sebanyak 0,4-1,8 persen setiap tahun sampai usianya mencapai 80 tahun.
1.Osteoporosi Primer
Terdapat pada wanita pasca menopause (post menopause Osteoporosis) dan pada pria atau wanita yang sudah berusia lanjut (senile Osteoporosis). Menopause umumnya terjadi pada usia 50-an, hormone estrogen wanita akan turun 2-3 tahun sebelum menopause timbul, dan terus berlangsung sampai 3-4 tahun setelah menopause. Massa tulang Anda akan berkurang 1-3 persen dalam 5-7 tahun pertama setelah menopause. Dan, ketika Anda berusia 70 tahun, proses pengeroposan akan berkurang, tetapi tidak akan berhenti, sampai akhirnya total seorang wanita akan kehilangan 35-50 persen dari tulangnya pada usia lanjut. Terlepas dari persoalan menopause pada wanita, dengan bertambahnya usia, baik wanita maupun pria, akan mengalami pengurangan massa tulang sebanyak 0,4-1,8 persen setiap tahun sampai usianya mencapai 80 tahun.
2.Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis sekunder ini disebabkan oleh penyakit atau kelainan tertentu, atau bisa pula akibat tindakan pembedahan atau pemberian obat yang mempercepat pengeroposan tulang. Contohnya adalah penyakit Cushing (kelainan hormone adrenal), penyakit hipertiroid (hormon gondok yang berlebihan), penyakit hiperparatiroid (hormone paratiroid yang meningkat), kekurangan hormone seks (hipogonadism), gangguan hati kronis, gagal ginjal kronis, pemakaian hormone steroid jangka lama, kurang gerak badan, kebiasaan minum alkohol, merokok, kelebihan kafein, dan lain-lain. Osteoporosis sekunder bisa ditemukan pada hampir dua pertiga pria, dan lebih dari separuh wanita sebelum menopause, dengan penyebab yang bermacam-macam, yang bisa menyebabkan penurunan densitas tulang dan meningkatkan kemungkinan patah tulang. Keadaan ini perlu diwaspadai dan secepatnya dilakukan berbagai upaya pencegahan dan pengobatan yang lebih baik.
Osteoporosis sekunder ini disebabkan oleh penyakit atau kelainan tertentu, atau bisa pula akibat tindakan pembedahan atau pemberian obat yang mempercepat pengeroposan tulang. Contohnya adalah penyakit Cushing (kelainan hormone adrenal), penyakit hipertiroid (hormon gondok yang berlebihan), penyakit hiperparatiroid (hormone paratiroid yang meningkat), kekurangan hormone seks (hipogonadism), gangguan hati kronis, gagal ginjal kronis, pemakaian hormone steroid jangka lama, kurang gerak badan, kebiasaan minum alkohol, merokok, kelebihan kafein, dan lain-lain. Osteoporosis sekunder bisa ditemukan pada hampir dua pertiga pria, dan lebih dari separuh wanita sebelum menopause, dengan penyebab yang bermacam-macam, yang bisa menyebabkan penurunan densitas tulang dan meningkatkan kemungkinan patah tulang. Keadaan ini perlu diwaspadai dan secepatnya dilakukan berbagai upaya pencegahan dan pengobatan yang lebih baik.
Kunci pencegahan Osteoporosis ada empat langkah, antara lain:
1. Mengurangi faktor risiko
2. Nutrisi yang benar
3. Olahraga yang teratur
4. Ubah gaya hidup Anda
1. Mengurangi faktor risiko
2. Nutrisi yang benar
3. Olahraga yang teratur
4. Ubah gaya hidup Anda
0 Responses to "Kenali Osteoporosis"
Posting Komentar