Permasalahan
Masalah kesehatan memang belum menjadi prioritas bagi sebagian besar dari kita. Lagipula memang kenyataannya hidup makin sulit, harga-harga kebutuhan pokok saja terus meningkat. Kita juga belum berpikir untuk ikut program asuransi kesehatan, padahal itu sangat membantu, apalagi kita sama-sama tahu penyakit tidak bisa diduga kapan datangnya. Akhirnya masyarakat menempuh berbagai cara untuk bisa tetap sehat. Praktek Ponari laku keras, dan perilaku mereka sampai sudah melewati akal sehat. Tapi memang kenyataannya biaya untuk menjadi sehat sangat mahal.
Konsumsi jamu-jamuan plus untuk mengobati penyakit pegel-linu jadi pilihan murah dibanding harus berobat ke dokter spesialis rematik. Kita tidak berpikir lagi efek sampingnya, yang penting pegel-linu sembuh dan bisa cepat bekerja lagi. Padahal kasus lambung bocor akibat konsumsi jamu-jamuan plus cukup tinggi. Di RS. Hasan Sadikin Bandung, jumlah kasus lambung bocor pada tahun 2005 tercatat 26 kasus, pada tahun 2006 sebanyak 38 kasus, sedangkan tahun 2007 tercatat 53 kasus. Di RS. Immanuel Bandung pada tahun 2006 tercatat 10 kasus. Dan meningkat tajam dari Januari sampai Juli 2007 menjadi 40 kasus. Di kedua rumah sakit ini mereka menemukan konsumsi jamu-jamuan plus pada kasus-kasus lambung bocor tadi. Di US mortalitas/kematian sebanyak 45 kasus per tahun dari kasus lambung erosi sebanyak 45 juta kasus pertahun.
Pengalaman
Di RSK.Mojowarno Jombang tempat saya bekerja, di bulan September s/d Oktober 2007 ada 11 kasus lambung bocor dan 1 orang dirujuk ke RS.Dr.Soetomo, langsung di operasi tapi meninggal 4 hari kemudian. Kondisi ini sangat memprihatinkan apalagi ke sebelas kasus tsb datang dalam kondisi terlambat, sudah terjadi infeksi seluruh perut. Waktu ditanyakan pada penderita dan keluarga ditemukan adanya riwayat minum jamu-jamuan plus yang biasa mereka sebut “jamu setelan”. Mereka mengkonsumsi ‘jamu-jamuan plus’ ini untuk mengobati sakit pinggang dan rematik.
Dari kesepuluh kasus yang semuanya dioperasi, 3 orang meninggal. Satu orang dengan kondisi tidak layak operasi(tapi keluarga menghendaki operasi), sebelum operasi tingkat oksigen darah hanya 80 dan selama operasi sempat gagal nafas dan gagal jantung dan meninggal malamnya setelah operasi. Satu pasien meninggal karena paska operasi paru-paru tidak mengembang dan tingkat oksigen darah hanya 65. Yang ketiga terjadi kebocoran lambung kembali yang diperberat oleh kencing manis, dikerjakan operasi kembali tapi tidak tertolong. (nb: tingkat oksigen darah: artinya kemampuan darah mengikat O2 yang seharusnya 100)
Gejala
Kita sering mendengar orang tua kita mengeluh sakit boyok?. Pegawai kantoran, pengendara mobil yang banyak duduk dan kurang bergerak juga rawan terkena sakit boyok dan pegel linu, apalagi banyak dari kita sudah tidak sempat lagi berolah-raga. Inilah awalnya, pada umumnya memang karena pegel-linulah yang menyebabkan mereka mengkonsumsi jamu-jamuan plus ini.
Gejala awal lambung erosi adalah nyeri di ulu hati. Awalnya memang sering penderita sudah mengeluh “sakit maag”. Jika sudah terjadi kebocoran lambung gejalanya adalah nyeri ulu hati yang hebat seperti rasa terbakar. Memang kesepuluh penderita tadi mengatakan bahwa, nyeri lambungnya lebih hebat dari biasanya. Dan pada kasus bocor lambung pada umumnya penderita sudah sering menderita nyeri lambung berulang.
Karena nyerinya yang hebat penderita bisa jatuh dalam kondisi syok. Nyeri ulu hati lama-kelamaan menyebar ke seluruh perut. Sesak terjadi karena asam lambung mengiritasi sekat rongga dada. Penderita tampak gelisah, kesakitan dan lebih nyaman dalam posisi duduk untuk mengurangi nyerinya dan supaya lebih enak bernafas. Akhirnya timbul panas badan dan muntah berisi darah kecoklatan pada kondisi penyakit yang sudah lanjut.
|
Kilas Lambung Bocor
Written by Unknown on Sabtu, 26 Januari 2013 at 21.42
0
komentar
Categories:
Kilas Penyakit
Share this post - Email This
i
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 Responses to "Kilas Lambung Bocor"
Posting Komentar