Mendiagnosa Osteoporosis
X-ray rutin dapat menyingkap osteoporosis tulang, yang tampak jauh lebih tipis dan ringan daripada tulang-tulang normal. Sayangnya, pada saat x-rays dapat mendeteksi osteoporosis, paling sedikit 30% dari tulang telah hilang. Sebagai tambahan, x-rays bukan indikator-indikator yang akurat dari kepadatan tulang. Penampakan tulang pada x-ray seringkali dipengaruhi oleh variasi-variasi dalam derajat paparan dari film x-ray.
The National Osteoporosis Foundation, the American Medical Association, dan organisasi-organisasi medis utama lainnya merekomendasikan dual energy x-ray absorptiometry scan (DXA, sebelumnya dikenal sebagai DEXA) untuk mendiagnosa osteoporosis. DXA mengukur kepadatan tulang pada pinggul dan tulang belakang. Pengujian memakan waktu hanya 5 sampai 15 menit untuk dilakukan, menggunakan sangat sedikit radiasi (kurang dari sepersepuluh sampai seperseratus jumlah yang digunakan pada x-ray dada yang standar), dan cukup tepat.
Kepadatan tulang pasien kemudian dibandingkan pada kepadatan tulang puncak rata-rata dari kaum dewasa muda dari jenis kelamin dan suku bangsa yang sama. Skornya disebut "T score," dan ia menyatakan kepadatan tulang dalam istilah-istilah dari angka penyimpangan standar (standard deviations, SD) dibawah massa tulang puncak kaum dewasa muda.
- Osteoporosis didefinisikan sebagai T score kepadatan tulang dari -2.5 SD atau dibawahnya.
- Osteopenia (antara normal dan osteoporosis) didefinisikan sebagai T score kepadatan tulang antara -1 dan -2.5 SD.
0 Responses to "Diagonsa "
Posting Komentar